Jakarta, LintasPeristiwa – Menyadari lawan-lawan politik Jokowi
mempunyai sumber daya tak terhingga dan mampu memanipulasi opini publik,
Relawan Jokowi (Bara JP) membekali diri dengan pengetahuan strategi dan
aplikasi praktis media.
”Kursus secara gratis kepada siapa saja pendukung Jokowi, Sabtu (9/11),
pukul 10.00 sampai 15.00. Pembicara, Dr Victor Silaen MA, Dr Emrus dan
Satrio Arismunandar,” ungkap Relawan Nasional, Max Lawalata di Jakarta
Senin (4/11).
Ketiga pembicara berkompeten dalam strategi komunikasi (termasuk media
sosial). Victor dan Emrus, dosen FISIP Universitas Pelita Harapan (UPH).
Satrio, mantan wartawan Kompas yang juga ilmuwan komunikasi.
”Kemampuan media harus dimanfaatkan maksimum, maka perlu strategi dan
keahlian aplikasi praktris. Ciri khas sukarelawan (relawan), menggali
potensi diri,” ujar Satrio, yang semasa wartawan Kompas dikenal luas
sebagai peliput perang.
Kegiatan diadakan di Kantor DPP Relawan Jokowi, Jl Bhineka Raya 3,
Cawang Baru, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Daftar ke
jandryluhukay@ymail.com, mengisi petisi di baranews.co. Atau, telepon
ke 021 8566 755.
Victor akan menyajikan makalah, mengapa Jokowi yang terbaik 2014 dan
bukan 2019. Emrus, kiat sosialisasi secara efektif. Topik yang sama
dengan Emrus, akan dibahas dan diperagakan Satrio Arismunandar.
Selama ini, Relawan Jokowi mendekati masyarakat bawah (yang umumnya
bukan pengguna media sosial), dengan mengisi rubrik setiap hari di HU
Sentana, segmen pembaca menengah ke bawah.
Sumber daya penulis, di Relawan Jokowi banyak mantan wartawan dan
wartawan aktif. ”Nurani mana bisa berbohong, maka jangan heran kalau
banyak Relawan Jokowi yang masih berprofesi wartawan aktif,” jelas Max.
Menjawab
pertanyaan, Max Lawalata menipis dugaan pendukung Jokowi di media
sosial yang hanya segelintir. ”Ucapan demikian hanya dari orang yang
hendak berbohong mengingkari kenyataan. Elektabilitas sudah bicara, mau
bantah bagaimana,” katanya.
Jika masyarakat modern tidak percaya hasil polling, berarti tidak
percaya bahwa ilmu statistik sudah berkembang pesat. Untuk mengetahui
apa saja penyakit seseorang, tak perlu mengeluarkan seluruh darahnya,
cukup sample beberapa tetes saja.
”Manusia modern yang tidak percaya statistik, sesungguhnya tidak punya
hak hidup dalam dunia modern. Atau, orang seperti itu sama saja
menyikapi dunia modern dengan pikiran kuno, jadi jaka sembung bawa
golok,” katanya.
Max menantang musuh-musuh Jokowi membuktikan apakah mereka mempunyai
relawan gratis yang tidak dibayar. ”Kalau kami, sama sekali tak dibayar,
keluar ongkos dari kantong sendiri untuk berbagai kegiatan,” tandasnya.
Makna Relawan Jokowi yang swadaya, Jokowi didukung rakyat dan bermula
dari inisiatif rakyat, bukan diawali dukungan elit. Karena rakyat yang
berkeinginan, niscaya tak tertandingi kekuatan mana pun. (RJ)
Relawan Jokowi adakan Kursus Gratia Strategi Media
Written By baranews on Senin, 04 November 2013 | 16.51
Label:
Nasional
Posting Komentar