Jakarta, - Pengusaha menyarankan pemerintah mencontoh Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, yang mengupayakan
kesejahteraan buruh. Hal itu dianggap efektif mengurangi beban hidup
kaum buruh.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit
mengatakan, program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar
(KJP) yang digulirkan oleh Jokowi dapat menjadi contoh bagaimana
pemerintah memberikan jaminan hidup bagi warganya.
"Semestinya kalau pemerintah itu berjalan baik, lakukan seperti
yang dilakukan seperti Pak Jokowi dan Pak Ahok (Basuki), menyiapkan
fasilitas perumahan, menyiapkan transportasi yang baik," ujar Anton,
Sabtu (2/11/2013), di Jakarta.
Menurut Anton, persoalan kesejahteraan buruh bisa diselesaikan
jika negara masuk dan memberikan jaminan sosial yang efektif. Ia meminta
agar pemerintah tak serta-merta melimpahkan seluruh urusan
kesejahteraan buruh kepada pengusaha.
"Jangan sampai semua ini mengganggu investasi yang sedang
berjalan. Apakah kita rela kehilangan banyak lapangan pekerjaan,
sementara kita butuh investor agar ada lapangan pekerjaan untuk income, untuk pajak, dan lain-lain," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite Tetap Kamar Dagang Indonesia (Kadin)
Riza Suarga mengatakan, seberapa pun besarnya upah buruh, jumlahnya akan
selalu kurang karena harga-harga kebutuhan hidup pun meroket naik. Ia
memberikan contoh Singapura dan Malaysia sebagai negara dengan sistem
pengupahan dan jaminan sosial yang baik. Di dua negara tersebut, kata
Riza, pemerintah memberikan jaminan kesehatan dan pendidikan bagi warga.
Menurut Riza, jika ada jaminan kebutuhan dasar, baik oleh
perusahaan maupun negara, buruh tidak akan terlalu dipusingkan oleh
masalah upah. "Jadi mikirnya benar-benar kerja," kata Riza.
Soal Buruh, Pengusaha Sarankan Pemerintah Tiru Jokowi-Basuki
Written By baranews on Sabtu, 02 November 2013 | 15.40
Label:
Ekonomi
Posting Komentar